STUDI KASUS PT SA OLEOCHEMICAL INDUSTRY -- PT VO
Arbitrase didefinisikan sebagai suatu proses penyelesaian sengketa diluar pengadilan
For Those Who Forget The Past...The Doom Will Repeated
STUDI KASUS PT SA OLEOCHEMICAL INDUSTRY -- PT VO
Arbitrase didefinisikan sebagai suatu proses penyelesaian sengketa diluar pengadilan
Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang dimiliki perusahaan dalam suatu periode tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, Laporan Arus Kas melaporkan hal-hal seperti:
Investor biasanya fokus pada Laba Bersih yang diukur dengan basis akrual. Namun, informasi dari arus kas penting untuk mengetahui liquiditas, kelenturan keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sering terjadi analisa pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi tidak menunjukkan kondisi sesungguhnya dari kinerja perusahaan. Terutama pada faktor liquiditas dan daya tahan perusahaan dalam menghadapi naik turunnya perekonomian makro. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas dan setara kas dalam kegiatan operasionalnya menandakan bahwa perusahaan itu memiliki cukup sumber daya dan kemampuan untuk mempertahankan eksistensinya.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode dibedakan dalam 3 aktifitas berbeda yaitu:
I. Aktifitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing acitivities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atrau rugi bersih.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi:
Beberapa transaksi seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual adalah arus kas dari aktivitas operasi. Kas yang diterima dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa dan penjualan aset setelah periode sewa, diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.
Aktifitas Investasi; adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Termasuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan pembelian atau melepas investasi dan properti, pabrik, dan peralatan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya.
II. Aktifitas FinansialAktifitas Finansial (pendanaan); adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Terdapat 2 metode penyusunan Laporan Arus Kas:
Metode langsung (direct method) adalah pemeriksaan kembali setiap pos (atau akun) laporan laba rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasikan arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.
KEUNGGULAN utama dari metode langsung adalah konsisten dalam memperlihatkan laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam pengambilan keputusan. Adapun kelemahan dari metode ini adalah data yang dibutuhkan seringkali agak sulit didapat.
Keunggulan utama dari metode tak langsung adalah bahwa metode ini lebih memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari kegiatan operasi. Metode ini juga memberikan jaminan yang berguna antara laba bersih dan perhitungan laba rugi serta neraca, selain itu data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah diperoleh.
dibawah ini disajikan data suatu perusahaan yang akan digunakan untuk membahas tahap demi tahap penyusunan Laporan Arus Kas
PT ABC memiliki data-data seperti dibawah ini:
DATA A
DATA B
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk periode yang berakhir 20X2
DATA C
Laporan posisi keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20X2
METODE LANGSUNG | METODE TIDAK LANGSUNG |
|
SOAL 2
Laporan Posisi Keuangan Komparatif PT ABC pada awal dan akhir 2010 tampak seperti dibawah ini:
Laba bersih dilaporkan sebesar 34.000 dan dividen sebesar 13.000 dibayar di tahun 2010. Perusahaan melakukan pembelian peralatan baru dan tidak ada peralatan yang dijual.
Susun laporan arus kas untuk tahun 2010
JAWAB:
SOAL 3
http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT ABC:
Informasi berikut juga tersedia tahun 2012:
Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2012 dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung!
METODE TIDAK LANGSUNG
METODE TIDAK LANGSUNG
DEFINISI AKUNTANSI
AKUNTANSI adalah cabang ilmu dan sekaligus suatu fungsi yang mempelajari atau melakukan tindakan pencatatan, pengklasifikasian, perekapitulasian, analisa, penginterpretasian dan penyediaan informasi penting yang dapat diandalkan secara sistematis, atas transaksi dan kejadian atau peristiwa keuangan, yang diperlukan oleh manajemen dan operasi dari suatu badan usaha untuk penyusunan laporan keuangan yang harus disampaikan kepada para pemangku kepentingan.
Karakteristik utama dari Akuntansi Keuangan adalah 1) identifikasi, pengukuran dan komunikasi atas informasi keuangan dari suatu 2) entitas ekonomi kepada 3) para pemangku kepentingan. Akuntansi keuangan adalah proses yang bermuara pada penyusunan laporan keuangan dalam badan usaha untuk digunakan oleh pihak internal maupun eksternal. Pengguna laporan keuangan ini termasuk investor, kreditur, manajer, dan aparat pemerintah.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Untuk dapat mencapai tujuan laporan keuangan diatas, laporan keuangan harus disusun dengan konsep dan teknik penyusunan yang memiliki suatu standar. Hal ini diperlukan supaya laporan keuangan yang disajikan oleh satu perusahaan, menggambarkan keadaan perusahaan tersebut dengan pola yang sama dengan pola laporan keuangan perusahaan lain dalam menggambarkan perusahaan yang dilaporkannya.
Standar tersebut dikenal sebagai KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN yang dijabarkan dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan lebih dikenal dengan Konsep Akuntansi.
KONSEP AKUNTANSI
KONSEP DAN PRINSIP AKUNTANSI adalah kumpulan kaidah-kaidah dan ketentuan dasar yang dibentuk untuk memberikan kerangka dasar pelaporan keuangan. Karena pelaporan keuangan melibatkan penilaian profesional yang signifikan dari akuntan, konsep dan prinsip ini menjamin lapornan keuangan yang disusun perusahaan tidak akan menyesatkan pengguna laporan keuangan karena penerapan kebijakan dan praktek akuntansi yang menyimpang dari karakter profesi akuntansi. Akuntan harus selalu mempertimbangkan apakah perlakuan akuntansi yang diterapkan sudah konsisten dengan konsep dan prinsip akuntansi.
I. ASUMSI DASAR
Biaya pribadi pemilik yang dikeluarkan oleh pemilik entitas tidak akan muncul dalam laporan keuangan entitas. Jika biaya pribadi pemilik dibayar dengan aset perusahaan, maka hal itu dianggap sebagai penarikan dalam pengertian akuntansi sama seperti penarikan tunai.
Konsep Entitas Bisnis juga menjelaskan mengapa Ekuitas pemilik muncul pada sisi kewajiban dalam neraca (sisi kredit). Bagian modal yang dikontribusikan oleh seorang pedagang pada bisnisnya, mewakili suatu bentuk kewajiban (yang dikenal dengan sebutan ekuitas) dari bisnisnya tersebut, yang dianggap pinjaman dari pemilik. Oleh karenanya, ekuitas dicatat disebelah kredit bersama kewajiban lain.
UNIT MONETER (MONETARY UNIT)
Konsep unit moneter merupakan konsep yang menyatakan bahwa hanya transaksi-transaksi dan peristiwa yang dapat diukur dengan satuan moneter yang diakui dan dicatat dalam laporan keuangan. Hal ini merupakan konsep dasar pengukuran nilai atas setiap elemen dalam laporan keuangan.
Semua transaksi dan peristiwa yang dicatat dalam laporan keuangan harus dibatasi pada unit nilai moneter mata uang. Pada saat tidak dimungkinkan untuk melakukan penilaian pada nilai moneter yang dapat diandalkan terhadap suatu transaksi atau peristiwa, maka peristiwa atau transaksi tersebut tidak dapat dicatat dalam laporan keuangan.
Namun demikian, Dimana elemen yang signifikan dari laporan keuangan tidak diakui karena tidak dapat dinilai dalam unit mata uang dengan keandalan yang cukup, segala transaksi material dan peristiwa yang tidak dicatat karena tidak memenuhi kriteria pengurukuran, harus diungkapkan dalam catatan laporan keuangan untuk membantu pengguna mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja dan posisi keuangan
Pada banyak kasus, pembuat laporan keuangan tidak mampu mendapatkan jumlah yang tepat untuk diakui dalam laporan keuangan dan terpaksa melakukan perkiraan yang masuk akal untuk mendapatkan nilai yang paling mendekati. Penggunaan nilai estimasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan dan selama proses estimasi tidak melibatkan subjektifitas yang terlalu banyak dan yakin bahwa penyusun tidak mengurangi makna keandalan informasi keuangan. Namun nilai estimasi tidak dianjurkan untuk terlalu banyak digunakan dalam pengukuran elemen laporan keuangan. Ada beberapa unsur yang berkaitan dengan konsep pengukuran dengan unit moneter. Unsur ini bisa pula disebut sebagai dasar pengukuran dalam penentuan nilai dalam penyajiannya di laporan keuangan. Dasar Pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
BIAYA HISTORIS (HISTORICAL COST)
Prinsip Biaya Historis merupakan konsep pengukuran yang menyatakan bahwa aset harus dilaporkan pada pada biaya untuk memperoleh aset tersebut pada saat transaksi pertukaran, termasuk segala biaya yang diperlukan untuk memperoleh hak milik secara teknis maupun legal sampai aset tersebut berada dalam kepemilikan perusahaan dan dapat dimanfaatkan sepenuhnya.
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jujmlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, dalam jumlah kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
BIAYA KINI (CURRENT COST)
Aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
NILAI REALISASI/PENYELESAIAN (REALISABLE/SETTLEMENT VALUE)
Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS ASSETS. LIABILITIES. EQUITY. INVESTMENTS BY OWNERS. DISTRIBUTIONS TO OWNERS. COMPREHENSIVE INCOME. REVENUES. EXPENSES. GAINS. LOSSES. |
II. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
MOTOR TIPE BRUSHLESS DC MOTOR, NOMINAL VOLTAGE 320 VDC, PEAK POWER 147 HP/110 KW, MAX MOTOR RPM 5000, PEAK TORQUE 300 Nm, CONTROLLER 280-380 VDC/600 A, BATTERY PACK LITHIUM BATTERY (LIFEPO4), 320 VDC/160 Ah, CHARGE INPUT 220 VAC, OUTPUT 20 VDC/24 A, PERFORMANCE 100 KM/h, 150 KM/CHARGE.
m.kompas.com/news/read/2012/16/26/15475461/Bus.Listrik.LIPI.Hemat
Bis listrik yang baru diperkenalkan ini merupakan mikrobus berkapasitas 17 orang. bis dilengkapi smart grid sehingga sumber listrik bisa didapatkan dari manapun, termasuk tenaga surya. di dalam bus ini, listrik disimpan dalam baterai. Jenis baterai yang digunakan adalah lithium farophosphate 320 VOC/160 Ah. Jumlah baterai yang digunakan 100 buah. Mobil dirancang untuk bisa berjalan hingga kecepatan 100 Km/jam dan bisa menempuh jarak 150 km tiap diisi penuh.
Prototipe ini harus menjadi cikal bakal moda transportasi tenaga listrik di Indonesia. Transportasi massal tenaga listrik yang direncanakan secara matang dan diberlakukan di seluruh Indonesia akan membuat bangsa ini dalam jangka panjang dapat hidup lebih efektif dan efisien. Tidak pakai oli, tidak pakai bensin, tidak menimbulkan gas buang beracun, tidak menimbulkan suara bising dan tidak terlalu banyak memakai logam untuk mesin dan komponen-komponen mobil konvensional.
Teknologi adalah kunci suksesnya pengembangan bis listrik secara massal. Setiap komponen yang ada dalam bis ini harus terus dikembangkan. Untuk itu kita perlu melakukan riset dan pengembangan yang terus menerus. Kita juga bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki teknologi yang sudah lebih maju. Komponen yang paling menentukan dalam bis listrik adalah baterai. Teknologi baterai sudah demikian pesat berkembang dalam 10 tahun terakhir. Baterai lithium yang mulai dikembangkan pada sekitar tahun 70-an dan mulai dapat diaplikasikan pada dekade 80-an, dahulu merupakan terobosan besar. Namun hari ini sudah bisa dikatakan ketinggalan. Kita semua menyadari betapa pentingnya transisi transportasi umum konvensional menuju moda transportasi umum tenaga listrik. Kendala terbesar yang biasa dan wajib dihadapi oleh bangsa kita dalam setiap langkah kehidupan ini adalah soal biaya. Kita harus bisa mencari teknologi dan cara untuk menemukan solusi agar tercapai efektifitas biaya yang paling efisien yang mungkin didapatkan.
Para ilmuwan berlomba-lomba untuk menghasilkan baterai yang memiliki daya yang kuat dan kapasitas menyimpan yang besar dengan dimensi ukuran dan berat yang ditekan sekecil mungkin. GE Global Research mengembangkan teknologi yang diperkenalkan dengan nama dual battery system. Sistem ini menggunakan dua jenis baterai untuk mendapatkan daya yang kuat dan kapasitas menyimpan daya yang besar. Baterai lithium digunakan untuk memperoleh daya yang besar sedangkan untuk kapasitas simpan mereka menggunakan baterai sodium. Sistem ini mengkombinasi kemampuan dua jenis baterai dimana setiap baterai dapat berfungsi secara maksimal dan kombinasi keduanya membuat biaya total dan operasional menjadi jauh lebih rendah.
www.renewableenergyworld.com/rea/blog/post/2010/06/charging-while-driving.
Teknologi lain yang sekarang sedang dikembangkan adalah CHARGING WHILE DRIVING atau dynamic charging with inductive power transfer technology (IPT). Teknologi ini menggabungkan teknologi lama seperti kereta api listrik dan teknologi yang relatif baru, teknologi nirkabel. Konsepnya adalah membangun infrastruktur seperti infrastruktur yang dimiliki oleh telepon seluler, dan mentransfer daya pada kendaraan listrik yang lewat sehingga baterai mobil dikendaraan tersebut selalu dalam keadaan terisi. Sistem sejenis dikembangkan oleh team dari Universitas Stanford (Stanford Charging System) yang menggunakan medan magnet ke kendaraan listrik nirkabel, yang mentransfer arus listrik melalui serangkain koil yang dipasang baik di sepanjang jalan dan di kendaraan itu sendiri.
Teknologi baterai lain muncul dari perusahaan Bloomenergy, walaupun mungkin tidak berhubungan dengan perkembangan kendaraan tenaga listrik.
Solid oxide fuel cell merupakan konsep utama dari baterai yang diperkenalkan dengan sebutan bloom box. Terdiri dari tiga bagian: elektrolit, anoda, dan katoda. Elektrolit di baterai ini terbuat dari material keramik padat. Anoda dan katoda terbuat dari tinta khusus yang menyelimuti elektrolit.
Pada tempratur tinggi, udara yang hangat memasuki sisi katoda dan membentuk uap air yang kemudian bercampur dengan zat gas lain yang menghasilkan “reformed fuel”. Reformed fuel masuk ke sisi anoda.
Reaksi kimia mulai terjadi dalam baterai. Ketika reformed fuel menyebrang ke sisi anoda, dia menarik ion oksigen dari sisi katoda. Ion oksigen bergabung dengan reformed fuel menghasilkan listrik, air, dan sedikit karbon dioksida. Air di daur ulang untuk menghasilkan uap air yang diperlukan untuk menghasilkan reformed fuel.
bloom box merupakan terobosan besar teknologi baterai. Tidak menghasilkan limbah beracun seperti baterai konvensional. Baterai ini dapat menjadi sumber energi masa depan.
DEFINISI AKUNTANSI
AKUNTANSI adalah cabang ilmu dan sekaligus suatu fungsi yang mempelajari atau melakukan tindakan pencatatan, pengklasifikasian, perekapitulasian, analisa, penginterpretasian dan penyediaan informasi penting yang dapat diandalkan secara sistematis, atas transaksi dan kejadian atau peristiwa keuangan, yang diperlukan oleh manajemen dan operasi dari suatu badan usaha untuk penyusunan laporan keuangan yang harus disampaikan kepada para pemangku kepentingan.
Karakteristik utama dari Akuntansi Keuangan adalah 1) identifikasi, pengukuran dan komunikasi atas informasi keuangan dari suatu 2) entitas ekonomi kepada 3) para pemangku kepentingan. Akuntansi keuangan adalah proses yang bermuara pada penyusunan laporan keuangan dalam badan usaha untuk digunakan oleh pihak internal maupun eksternal. Pengguna laporan keuangan ini termasuk investor, kreditur, manajer, dan aparat pemerintah.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Untuk dapat mencapai tujuan laporan keuangan diatas, laporan keuangan harus disusun dengan konsep dan teknik penyusunan yang memiliki suatu standar. Hal ini diperlukan supaya laporan keuangan yang disajikan oleh satu perusahaan, menggambarkan keadaan perusahaan tersebut dengan pola yang sama dengan pola laporan keuangan perusahaan lain dalam menggambarkan perusahaan yang dilaporkannya.
Standar tersebut dikenal sebagai KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN yang dijabarkan dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan lebih dikenal dengan Konsep Akuntansi.
KONSEP AKUNTANSI
KONSEP DAN PRINSIP AKUNTANSI adalah kumpulan kaidah-kaidah dan ketentuan dasar yang dibentuk untuk memberikan kerangka dasar pelaporan keuangan. Karena pelaporan keuangan melibatkan penilaian profesional yang signifikan dari akuntan, konsep dan prinsip ini menjamin lapornan keuangan yang disusun perusahaan tidak akan menyesatkan pengguna laporan keuangan karena penerapan kebijakan dan praktek akuntansi yang menyimpang dari karakter profesi akuntansi. Akuntan harus selalu mempertimbangkan apakah perlakuan akuntansi yang diterapkan sudah konsisten dengan konsep dan prinsip akuntansi.
I. ASUMSI DASAR
Biaya pribadi pemilik yang dikeluarkan oleh pemilik entitas tidak akan muncul dalam laporan keuangan entitas. Jika biaya pribadi pemilik dibayar dengan aset perusahaan, maka hal itu dianggap sebagai penarikan dalam pengertian akuntansi sama seperti penarikan tunai.
Konsep Entitas Bisnis juga menjelaskan mengapa Ekuitas pemilik muncul pada sisi kewajiban dalam neraca (sisi kredit). Bagian modal yang dikontribusikan oleh seorang pedagang pada bisnisnya, mewakili suatu bentuk kewajiban (yang dikenal dengan sebutan ekuitas) dari bisnisnya tersebut, yang dianggap pinjaman dari pemilik. Oleh karenanya, ekuitas dicatat disebelah kredit bersama kewajiban lain.
UNIT MONETER (MONETARY UNIT)
Konsep unit moneter merupakan konsep yang menyatakan bahwa hanya transaksi-transaksi dan peristiwa yang dapat diukur dengan satuan moneter yang diakui dan dicatat dalam laporan keuangan. Hal ini merupakan konsep dasar pengukuran nilai atas setiap elemen dalam laporan keuangan.
Semua transaksi dan peristiwa yang dicatat dalam laporan keuangan harus dibatasi pada unit nilai moneter mata uang. Pada saat tidak dimungkinkan untuk melakukan penilaian pada nilai moneter yang dapat diandalkan terhadap suatu transaksi atau peristiwa, maka peristiwa atau transaksi tersebut tidak dapat dicatat dalam laporan keuangan.
Namun demikian, Dimana elemen yang signifikan dari laporan keuangan tidak diakui karena tidak dapat dinilai dalam unit mata uang dengan keandalan yang cukup, segala transaksi material dan peristiwa yang tidak dicatat karena tidak memenuhi kriteria pengurukuran, harus diungkapkan dalam catatan laporan keuangan untuk membantu pengguna mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja dan posisi keuangan
Pada banyak kasus, pembuat laporan keuangan tidak mampu mendapatkan jumlah yang tepat untuk diakui dalam laporan keuangan dan terpaksa melakukan perkiraan yang masuk akal untuk mendapatkan nilai yang paling mendekati. Penggunaan nilai estimasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan dan selama proses estimasi tidak melibatkan subjektifitas yang terlalu banyak dan yakin bahwa penyusun tidak mengurangi makna keandalan informasi keuangan. Namun nilai estimasi tidak dianjurkan untuk terlalu banyak digunakan dalam pengukuran elemen laporan keuangan. Ada beberapa unsur yang berkaitan dengan konsep pengukuran dengan unit moneter. Unsur ini bisa pula disebut sebagai dasar pengukuran dalam penentuan nilai dalam penyajiannya di laporan keuangan. Dasar Pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
BIAYA HISTORIS (HISTORICAL COST)
Prinsip Biaya Historis merupakan konsep pengukuran yang menyatakan bahwa aset harus dilaporkan pada pada biaya untuk memperoleh aset tersebut pada saat transaksi pertukaran, termasuk segala biaya yang diperlukan untuk memperoleh hak milik secara teknis maupun legal sampai aset tersebut berada dalam kepemilikan perusahaan dan dapat dimanfaatkan sepenuhnya.
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jujmlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, dalam jumlah kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
BIAYA KINI (CURRENT COST)
Aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
NILAI REALISASI/PENYELESAIAN (REALISABLE/SETTLEMENT VALUE)
Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS ASSETS. LIABILITIES. EQUITY. INVESTMENTS BY OWNERS. DISTRIBUTIONS TO OWNERS. COMPREHENSIVE INCOME. REVENUES. EXPENSES. GAINS. LOSSES. |
II. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Pajak penghasilan pasal 23 (PPh 23), merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib pajak dalam negeri (orang pribadi maupun badan), dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong oleh PPh pasal 21.
PEMOTONG PPh PASAL 23
DIKECUALIKAN DARI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008
TARIF 15% DARI JUMLAH BRUTO |
|
TARIF 2% DARI JUMLAH BRUTO TIDAK TERMASUK PPN |
|
Tarif diatas berlaku bagi wajib pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenai tarif 100% lebih tinggi (Dua kali lipat lebih tinggi daripada tarif tersebut diatas.)
SAAT TERUTANG, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPh PASAL 23
CONTOH PERHITUNGAN PPh PASAL 23
PT Cipta Mandiri merupakan perusahaan penerbitan dan percetakan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005, beralamat di Jl. Kresek Indah No. 33, Jakarta Timur. NPWP: 01.444.666.1.541.000. Pada bulan Januari 2009, Pembayaran honorarium dan imbalan lain sehubungan dengan PPh pasal 23 adalah sebagai berikut:
Nama | Alamat | NPWP | Jumlah Royalti |
Abubakar Elsira | Jl. Raya No.1 | 04.111.333.1.541.000 | 20.000.000 |
Ratna Manikam | Jl. Raya No.3 | 04.111.112.1.552.000 | 5.000.000 |
M. Lestari | Jl. Raya No.4 | | 10.000.000 |
Motinggo Daina | Jl. Raya No.5 | | 6.000.000 |
Wiro Sableng | Jl. Raya No.6 | 04.212.212.0.212.000 | 30.000.000 |
Jawaban Yang disarankan: